“Dan ingatlah ketika Musa berkata
kepada kaumnya: “Hai kaumku,
sungguh kamu telah menganiaya
dirimu sendiri, karena menjadikan
anak sapi sebagai sesembahan.
Sebab itu bertaubatlah kamu
kepada Penciptamu, lalu bunuhlah
dirimu sendiri. Demikian itu lebih
baik bagimu di sisi Penciptamu,
lalu Dia menerima taubatmu.
Sungguh Dia Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang,” (Q
S. Al-Baqarah: 54).
AYAT ini menerangkan perintah
Allah kepada Bangsa Yahudi di
zaman Musa as. agar melakukan
bunuh diri masal karena
kedurhakaan mereka kepada Allah
dengan melakukan penyembahan
berhala ketika Nabi Musa sedang
berada di atas bukit Tursina.
Bangsa Yahudi merupakan bangsa
yang sangat durhaka karena
mereka menyembah patung anak
sapi sebagai ganti dari
menyembah Allah, Pencipta
sekalian. alam. Di dalam ayat ini
disebutkan kata-kata “bunuhlah
diri-diri kamu” yang dapat berarti
bahwa orang-orang yang durhaka
di antara ummat Nabi Musa as.
disuruh bunuh diri masal, atau
dapat pula berarti bahwa orang-
orang yang telah menyembah
berhala disuruh oleh Allah agar
dibunuh oleh orang-orang yang
tetap beriman.
Kisah pembunuhan massal ummat
Nabi Musa ini termaktub dalam
Kitab Taurat yang ada sampai
sekarang. Disebutkan bahwa Nabi
Musa berseru kepada mereka:
“Siapa yang memihak kepada
Tuhan datanglah kepadaku.”
Lalu berkumpullah seluruh Bani
Levi. Nabi Musa menyuruh mereka
mengangkat pedang mereka.
Kemudian sebagian mereka
membunuh sebagian lainnya. Bani
Levi melakukan seperti yang
diperintahkan Musa.
Dan pada hari itu tewaslah kira-
kira 3000 orang. Taubat dengan
bunuh diri massal yang
diperintahkan kepada Bangsa
Yahudi ini adalah dimaksudkan
membersihkan diri mereka dari
bibit orang orang durhaka yang
ada di tengah-tengah masyarakat
mereka, sehingga kelak kemudian
hari masyarakat ini diharapkan
menjadi bersih dan baik.
Di dalam sejarah agama Samawi
hanya Bangsa Yahudi yang
diperintahkan oleh Allah untuk
melakukan bunuh diri massal
sebagai jalan bertaubat secara
tuntas. Hal ini membuktikan
bahwa Bangsa Yahudi merupakan
golongan manusia yang sangat
bobrok dalam kerusakan mental
dan moralnya. [islampos/sumber:
76 Karakter Yahudi Dalam Al-
Qur’an, Karya: Syaikh Mustafa Al-
Maraghi]