“OPERASI PAMUNGKAS HABISI PRABOWO”

prabowo

OPERASI PAMUNGKAS | 1-7 juli
2014
ada informasi senyap yg sdng
beredar | tentang akan adanya
operasi pamungkas dgn target
tujuannya meruntuhkan suara
prabowo hatta
informasi yang sudah diketahui
dikalangan terbatas | baru pada
‘rencana’ dan ‘aroma’
pendukungnya | yang time ing nya
antara 1-7 juli
saya akan berikan informasi ini |
buka mata buka telinga | kita akan
berpikir sebuah kemustahilan |
kemustahilan yg akan berubah
kenyataan
1. informasi pertama | berhati
hatilah arah permainan dari para
penghuni trunojoyo | #settingan
2. settingan yang beraroma ‘keras’
dan akan mengingatkan akan
sejarah lama | yang memang
menjadi ‘andalan’ para penghuni
trunojoyo
3. #informasinya | tiga poin |
prabowo – senjata illegal – dan
GAM, terorisme di indonesia | data
dari jurnalis asing | trunojoyo
memainkan
4. #settingan | akan ada ‘aktor’
buatan yg dtangkap 88 | dan akan
‘berkicau’ bahwa prabowo tlibat
dmasa lalu terkait pasokan senjata
ilegal
5. #settingan | publik harus tahu
bahwa di kubu merah ada DB dan
GM yang sahabat AMHP | penguasa
operasi anti teror | trunojoyo
6. #settingan | mereka memainkan
unsur kedekatan prabowo dan aceh
dimasa lalu | dikaitkan kisah lama
beredarnya senjata illegal eks
timteng
7. #settingan | aktor harus
diciptakan | agar ada kaitan benang
merah | serta pembunuhan karakter
| diri prabowo |
8. adakah yg perhatikan | dalam
dua minggu ini sdh ada operasi anti
teror | dgn ditangkapnya pelaku |
http://t.co/rf7awa9B8b
9. #settingan | itu berita empat hari
yang lalu tepatnya 24 juni di
cipayung | pointers aksi
10. #settingan | yang akan
memberikan dua agenda
tersembunyi | pertama, arahnya
sesuai dengan settingan info yg
saya berikan | kedua
11. #settingan | kedua ini yg bisa
mrupakan aksi ‘keras’ | adanya
gangguan pada kantong kantong
suara prabowo ddaerah dgn balutan
terorisme
12. #settingan | kedua ini bisa
terjadi pada perputaran kotak suara
setelah pencoblosan | pada daerah
kantong suara prabowo
13. #settingan | pgangkutan hasil
suara atau kotak suara ddaerah
kntong suara prabowo | mgalami
settingan dganggu atau perampokn
ala tentara
14. #settingan | pelaku nya adalah
hasil operasi anti teror selama ini |
akan disetting pelaku ala tentara |
pembusukan karakter kpd prabowo
15. #settingan | akan ada kesan
‘opini’ yang melakukan | adalah
‘tentara’ | dgn cepak dan senjata
organik milik tentara | arahnya
kesana
16. #settingan | padahal pelaku asli
adalah comotan comotan 88 yang
sdh di ‘ancam’ lingkungan |
#doktrin anti teror
17. #settingan | saya suka
kecerdasan tweps | bahwa ini ada
settingan by design terkait ulah
wimar tempo lalu | narsis opini |
#pembenaran
18. #settingan | agenda kedua ini
bharap pemilu ulang dkantong
suara daerah daerah milik prabowo
| tentu dgn sbelumnya pembusukan
karakter
19. #settingan | pemilu di ulang
dgn publik yg terdoktrin isu seperti
babinsa | perampokan kotak suara
oleh orang ala tentara | opini
20. #settingan | yg akan mngalir
seperti efek bola salju | issu pelaku
tentara hingga akhirnya issu
prabowo memlihara teroris |
#pembenaran
21. informasi kedua | operasi
pamungkas kaum merah untuk
suksesi jokowi adalah
22. informasinya | akan ada
seorang pengkhianat di kubu
prabowo hatta | ‘orang penting’
kubu prabowo | yg sdh mnerima
tawaran 500 milyar
23. #informasinya | sang
pengkhianat akan bicara berkoar
koar menjelekkan kubu prabowo | di
semua media | pesanan
pembunuhan karakter
24. #informasinya | sang tokoh
penting tsebut akan ber opini
tentang kecewa kepada timses dan
prabowo | lalu berpaling pilihan ke
jokowi-jk
25. #informasinya | sang tokoh
penting sudah dilobby sejak dua
minggu lalu | akhirnya menerima
tawaran jk dan mahar 500 milyar
26. #informasinya | sang
pengkhianat kubu prabowo itu akan
bertugas habis habisan menghabisi
dan menjelekkan kubu prabowo
hatta
27. #informasinya | sang
pengkhianat akan berkoar koar 5
hari sebelum pencoblosan |
membusukkan karakter prabowo dan
memuja kubu jokowi
28. #informasinya | koar koar sang
pengkhianat akan membongkar
sampai ke aib pribadi seorang
prabowo | pesanan 500 milyar |
#waspada
29. #informasinya | terkait siapa
tokoh ini | masih lingkaran penting
timses prabowo-hatta | tokoh
penting | bukan tokoh aca ucu |
#disegani
30. informasi ketiga yang saya
terima terkait operasi pamungkas
kaum merah kepada suksesi jokowi
| adalah
31. #opini | terkait rencana
pembunuhan seorang jokowi
32. #opininya | ancaman
pembunuhan ini dibuat | yang akan
mengancam keselamatan jiwa
seorang jokowi sebagai capres
33. #opininya | akan terjadi empat
hari sebelum pilpres | #ancaman
pembunuhan | dengan target
ketidakpercayaan kepada aparat |
#simpati
34. #opininya | ketidakpercayaan
kepada aparat | dengan jari telunjuk
menunjuk | kubu prabowo-hatta |
#simpati kpd jokowi yg dibenci
aparat
35. #opininya | ancaman
pembunuhan ini mirip dengan
menggabungkan opini kapal
meledak dan dikaitkan opini
babinsa | keselamatan jiwa jokowi
36. #opini | ingat tweps dulu jokowi
diancam pembunuhan sewaktu
menjadi gubernur DKI dgn issu
kapal meledak | http://t.co/
WIlMzv7YBj
37. #opininya | ini akan lebih rapi
dan lebih nyata | dengan
menyalahkan seolah olah menunjuk
kepada peran aparat | #simpati kpd
jokowi
38. #opininya | di arahkan seolah
olah prabowo dan aparat tak ada
bedanya | #militeristik | #babinsa |
tidak mau total membantu jokowi
39. #opininya | jokowi diancam
pembunuhan tetapi aparat ‘berbau
aroma’ prabowo | membangun
simpati diatas ketidakadilan
40. #opininya | membangun simpati
bahwa jokowi adalah tokoh yang
selalu menerima ketidak adilan
sistem | #simpati publik pemilih
#informasinya masih ada dua lagi
operasi pamungkas kaum merah
kepada suksesi jokowi (KPK dan isu
kudeta)
*kultwit @bang_dw (28/6/2014)
https://twitter.com/bang_dw
[pkspiyungan.org]
Sumber : http://
http://www.pkssiak.org/2014/06/operasi-
pamungkas-habisi-
prabowo.html#ixzz362AYTnjI

Penumpasan Besar- besaran di Tepi Barat, Dunia & Media Global Bungkam!

zulkinofr

Belum lama ini Gilad Shaer, Naftali
Frenkel dan Eyal Ifrach menghilang.
Ketiga remaja yang juga disebut-
sebut sebagai serdadu ‘Israel’ itu
dalam perjalanan pulang dari
sekolah mereka di Tepi Barat, dan
terakhir kali mereka terlihat di dekat
Gush Etzion, sebuah blok
pemukiman. Sejak itu mereka tidak
pernah lagi kembali ke rumah.
Tujuh hari telah berlalu sejak
hilangnya tiga remaja itu, dan sejak
saat itu, kehidupan rakyat Palestina
telah berada dalam ketakutan dan
kekacauan. Dalam rangka mencari
tiga Yahudi yang hilang itu,
pasukan biadab ‘Israel’ telah
melakukan kekerasan militer di Tepi
Barat. Penindasan untuk semua
kebutalan yang melanggar hukum
itu, ternyata tidak terlalu menjadi
sorotan media global.
Media ‘Israel’ menganggap bahwa
pemukim muda itu telah diculik, dan
pejabat langsung menuding Hamas
sebagai pelakunya. Organisasi
perlawanan rakyat Palestina ini
membantah keterlibatan mereka,
tapi insiden itu segera dilaporkan
secara global sebagai serangan
‘teror’ Hamas. Hamas mendapat
kecaman internasional. Pada akhir
pekan, kesibukan perhatian media
terhadap ‘penculikan’ tiga Yahudi
itu mencapai puncaknya.
Bagi rakyat Palestina,
bagaimanapun, penindasan itu baru
saja dimulai. Pada hari Ahad
malam, kota Hebron, Tepi Barat
ditutup total. Pasukan penjajah
‘Israel’ mulai melakukan
penggeledahan dari rumah ke
rumah. Tentara bringas itu
menodongkan senjata ke arah
penghuni rumah dalam kegelapan.
Bahan makanan berhamburan di
dapur. Para pria ditutup matanya
dan diborgol di ruang keluarga
mereka. Pintu-pintu hancur, dan
seorang bocah berusia 8 tahun
terluka parah oleh pecahan peluru.
Di kamp pengungsi Jalazon, Ahmad
Sabarin yang berusia 20 tahun
terkena peluru di dadanya; ia
meninggal di rumah sakit.
Pada malam pertama, 140 orang
ditangkap, dengan tuduhan sebagai
‘tersangka teroris’ yang terkait
dengan penculikan itu. Tapi tak
satu pun dari kasus penangkapan
besar-besaran ini, ataupun
pengepungan militer penjajah yang
berlangsung di Tepi Barat itu,
menjadi berita utama global. Media
lebih fokus tentang hilangnya tiga
Yahudi dan menyalahkan Hamas.
Hanya dalam beberapa jam terakhir,
bocah Palestina, Mahmud Dudeen
(14), dan seorang pemuda, Mustafa
Aslan (22), ditembak mati oleh
pasukan biadab Zionis.
Dari Betlehem ke Jenin, warga
dikejutkan oleh ledakan-ledakan
saat pasukan penjajah itu berpatroli
di jalan-jalan dan menyerang
rumah-rumah. Pasukan Zionis itu
membubarkan pemuda pelempar
batu dengan peluru hidup dan
granat.
Sementara serangan udara berada
dalam kekuatan penuh menghantui
langit Gaza, dan pada tanggal 18
Juni, universitas ternama Palestina
digerebek. Warga Palestina dan
warga ‘Israel’ mengatakan ini
adalah pengerahan pasukan besar-
besaran di Tepi Barat sejak
Intifadhah kedua.
Pada Rabu malam, di Nablus, 20
sampai 30 rumah digerebek.
Beberapa rumah hancur. Tindakan
kekerasan ini benar-benar serius,
dan semua orang menjadi bingung
dan putus asa. Orang sudah muak
dengan tindakan kekerasan ini.
Apakah keputusasaan yang dialami
oleh rakyat Pelestina ini menjadi
perhatian media global? Beberapa
media melihat dengan sebelah mata
terhadap kekerasan besar-besaran
yang dilakukan penjajah biadab
‘Israel’ terhadap rakyat Palestina.
Dan sementara itu kecaman
internasional terdengar lantang
terhadap penculikan tiga Yahudi
yang hilang itu.Tapi ke mana suara-
suara pengritik atas kematian
Ahmad Sabareen, Mustafa Aslan,
Mahmoud Dudeen atau Ali al-
Awoor, seorang bocah 7 tahun juga
menjadi korban kebrutalan
tembakan ‘Israel’ pekan ini.
Mengapa mereka mendadak bisu?
Ke mana mata dunia dipalingkan?
Pola seperti ini sudah akrab terjadi.
Ketika Eyad, Gilad dan Naftali
menghilang, sekitar 130 tahanan di
penjara-penjara ‘Israel’ berada di
ambang kematian setelah lebih dari
lima puluh hari melakukan mogok
makan sebagai bentuk protes
terhadap penahanan administratif
mereka. Mereka yang berada dalam
tahanan itu banyak yang seusia
dengan tiga remaja Yahudi yang
hilang itu. Bagaimana juga dengan
nasib 196 anak-anak Palestina di
bawah umur yang berada di dalam
penjara-penjara penjajah ‘Israel’.
Adakah jaminan bahwa bocah-
bocah Palestina itu tidak
diperlakukan secara biadab? Adakah
ini menjadi perhatian media global?
Gelombang besar penangkapan
yang dilakukan oleh tentara ‘Israel’
dalam pencariannya terhadap tiga
Yahudi yang hilang itu, juga lolos
dari kecaman internasional. Sejak
menghilangnya tiga Yahudi itu,
setidaknya 400 warga Palestina
telah ditangkap. Tidak ada yang
melalui proses pengadilan (banyak
yang akan dimasukkan ke dalam
penahanan administratif) dan
mayoritas mereka adalah anggota
Hamas.
Sepintas lalu, Hamas menjadi target
karena dianggap bertanggungjawab
atas penculikan itu. Tetapi saat
hari-hari berlalu dan serangan
‘Israel’ semakin gencar, tindakan
keras tersebut kemudian
memudarkan pencarian tiga Yahudi
yang hilang. Fakta bahwa operasi
yang terjadi sekarang ini lebih dari
sekadar pencarian tiga Yahudi yang
hilang. Tetapi ini adalah niat
terselubung ‘Israel’ untuk
menumpas Hamas di Tepi Barat.
Sebagaimana diumumkan pada
Army Radio, saat Menteri Ekonomi
penjajah ‘Israel’, Naftali Bennett,
berjanji untuk “mengubah
keanggotaan Hamas menjadi tiket
masuk ke neraka”, salah satu
sumber berita ‘Israel’, seorang
perwira IDF bahkan mengakui
bahwa operasi tersebut telah
direncanakan sebelumnya.
Tujuannya bukan untuk menemukan
tiga Yahudi yang hilang itu, bukan,
tetapi untuk memprovokasi
kerusuhan di Tepi Barat.
Ini merupakan operasi penumpasan
yang telah diperhitungkan
sebelumnya, dan hantu kejam itu
bersandiwara di atas kehidupan
rakyat Palestina di Tepi Barat. Ini
belum benar-benar dipahami oleh
media AS. Hal Itu tentu sangat
disayangkan, karena konsekuensi
dari ketidakpahaman tersebut bisa
berdampak banyak.
Dua pekan yang lalu, pemerintah
persatuan Palestina, antara Hamas
dan partai Fatah yang lebih moderat
diumumkan. Pemilihan pun telah
dijadwalkan, dan meskipun banyak
yang skeptis, langkah tersebut
menjadi secercah harapan bagi
rakyat Palestina setelah bertahun-
tahun mengalami kemacetan di
jalan menuju kehidupan bernegara.
Sekarang, dengan kasus
“penculikan” ini, imbasnya
menyebabkan harapan kembali tipis,
lantaran pemerintah persatuan
Palestina seperti tampak sia-sia.
Sayangnya, tidak ada media yang
betul-betul berpihak kepada nasib
rakyat Palestina. Semua berharap
bahwa Gilad, Naftali dan Eyal
kembali dengan selamat ke keluarga
mereka. Tapi kita tidak boleh lupa
tentang kisah tak terungkap dari
ratusan bocah-bocah Palestina
yang ditahan di penjara-penjara
penjajah ‘Israel’, ribuan di antara
mereka gugur sebagai korban
kebiadaban penjajah ‘Israel’, dan
ratusan ribu lainnya terjebak dalam
cengkeraman penjajahan.
Sekarang, keluarga-keluarga di Tepi
Barat menghabiskan malam dalam
ketakutan yang mencekam.Mereka
takut, tegang, putus asa dan
kecewa. Di seluruh dunia, laporan
media hanya tentang tiga Yahudi
yang hilang, tapi mereka bungkam
dengan nasib 800.000 warga
Palestina yang hidup di bawah
cengkeraman pendudukan di
Hebron.
Sekali lagi, strategi ‘Israel’ dengan
melakukan penumpasan besar-
besan bukan untuk menemukan
Yahudi yang hilang, tetapi itu
sebagai kedok untuk menyiksa
rakyat Palestina, dan menumpas
Hamas. Kekejaman ‘Israel’ telah
menghancurkan impian rakyat
Palestina untuk menciptakan negara
mereka sendiri, dan mimpi mereka
untuk hidup dalam kebebasan.
Entah sampai kapan derita rakyat
Palestina berakhir, apakah setelah
ruh terpisah dari jasad baru damai
itu terasa? (ameera/arrahmah.com)
salam-online
UNTUK AMAL & DAKWAH,
SEBARKAN TULISAN INI!!

Jokowi, Sudah Didukung Zionis, Dikabarkan Mau “Legalkan” PKI Lagi

zulkinofr

Pemerintah Zionis Israel
Dukung Jokowi Jadi
Presiden
Ahmad Jono
Pemerintah zionis Israel sangat
berkepentingan terhadap Indonesia
terutama saat pergantian puncuk
pimpinan.
Media Israel Israelforeignaffairs.com
yang dikutip Republika Online (Rabu,
16/4), rezim di negeri Zionis itu
mengamati sepak terjang Jokowi.
Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu mendukung langkah
Jokowi yang mengedepankan
pemerintah bersih serta menghargai
kebhinekaan. Netanyahu sendiri
berharap jika Jokowi menjadi
presiden Indonesia dapat membawa
perdamaian di Timur Tengah
khususnya Isreal-Palestina.
Masih dalam laporan Republika,
bergabungnya PDIP dengan NasDem
itu bukan hal yang istimewa terlebih
lagi di partai yang didirikan Surya
Paloh itu terdapat Ferry Mursyidan
Baldan yang mempunyai hubungan
baik dengan zionis Israel.
Ferry sendiri pernah menghadiri
acara kemerdekaan Israel di
Singapura. Bisa jadi melalui NasDem,
hubungan baik Jokowi dan Israel
akan terjalin terutama saat mantan
Wali Kota Solo itu menjadi Presiden
Indonesia./kompasiana politik, 22
Apr 2014 | 10:51
***
Musdah Mulia: Demi HAM,
Jokowi – JK Siap
“Legalkan” Paham
Komunis
Tim Sukses kemenangan Jokowi-JK,
Musdah Mulia (Foto: Ist)
Kabar7, Jakarta – Capres dan
Cawapres nomer urut dua, Jokowi-
JK, siap cabut Tab MRPS No
XXV/1966, tentang larangan paham
komunisme, demi membangun
Indonesia tanpa diskriminasi. Hal
tersebut di ungkapkan langsung oleh
Tim Sukses kemenangan Jokowi-JK,
Musdah Mulia, yang menjabat
sebagai Direktur Eksekutif Megawati
Insitute, di Menteng, Jakarta, Rabu
(18/6/2014). “Ya pastilah (mencabut
tab MPRS No XXV/1966 tentang
larangan komunisme) akan kita
lakukan, demi ngejamin perlindungan
Hak Azasi Manusia (HAM) kepada
semua warga negara,” ucap Musdah
kepada kabar7 di Menteng, Jakarta
Pusat.
Musdah yang juga sebagai guru
besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menegaskan, ini bukanlah persoalan
paham yang dilarang oleh negara,
tetapi ini soal melindungi warga
negara secara merata. “Jadi kita tidak
akan tebang pilih dan
mendiskriminasi kepada seluruh
warga negara dalam hal perlindungan
HAM,” lanjutnya kembali. Namun
Musdah juga meyakini kalau nantinya
keputusan ini akan banyak
pertentangan dan juga perdebatan
yang terjadi. “Tapi ini memang harus
dilakukan demi menghapus
diskriminasi di negara ini, jadi tidak
boleh ada diskriminasi nantinya, dan
disini juga akan terlihat seorang
pemimpin dimana berani mengambil
keputusan yang berani,” tutupnya.
(hdi/dno) http://kabar7.com , 18 Juni
2014
***
Na’udzubillah… Musdah
Mulia Gembira Karena
Jokowi Akan ‘Legalkan’
PKI ?
Tim Sukses Pemenangan pasangan
Joko Widodo-Jusuf Kalla, Musdah
Mulia, mengungkapkan, jika
memenangi Pilpres 2014, Jokowi-JK
siap mencabut Tap MPRS XXV/1966
tentang larangan paham komunisme.
“Ya pastilah (mencabut Tap MPRS No
XXV/1966) akan kita lakukan, demi
ngejamin perlindungan Hak Azasi
Manusia (HAM) kepada semua warga
negara,” ucap Musdah (18/06)
seperti dikutip situs kabar7.
Direktur Eksekutif Megawati Institute
itu menegaskan bahwa pencabutan
Tap MPRS XXV/1966 bukan
persoalan paham yang dilarang oleh
negara, tetapi terkait upaya untuk
melindungi warga negara secara
merata.
“Tapi ini memang harus dilakukan
demi menghapus diskriminasi di
negara ini, jadi tidak boleh ada
diskriminasi nantinya, dan di sini
juga akan terlihat seorang pemimpin
di mana berani mengambil keputusan
yang berani,” tegas Musdah.
Belakangan, Musdah Mulia
membantah berita soal Jokowi-JK
akan melegalisasi PKI dengan
mencabut Tap MPRS No. XXV/1966.
Seperti ditulis situs ICRP, Musdah
Mulia menekankan bahwa isu
legalisasi komunisme adalah
kebohongan besar, fitnah keji yang
tidak bertanggungjawab. Musdah
menjamin bahwa Jokowi-JK akan
melaksanakan semua amanat
konstitusi dengan konsisten dan
bertanggungjawab.
Gagasan pencabutan Tap MPRS
XXV/1966 sempat dilontarkan oleh
Presiden KH Abdurrahman Wahid.
Namun, wacana itu mendapat
tantangan keras dari umat Islam.
Sumber : intelijen/ Suaranews 24 Juni
2014
(nahimunkar.com)