NEW YORK TIMES DI SERANG PERETAS CHINA

REPUBLIKA.CO.ID,

CINA –The New York
Times melaporkan kalau sistem
komputer mereka telah diserang
peretas Cina secara simultan dalam empat bulan terakhir. Peretas atau hacker itu berhasil menembus jaringan
dan mencuri password milik para jurnalis dan
pegawai lain yang bekerja di salah satu kantor surat
kabar terbesar di Amerika Serikat tersebut. Sebanyak 53 komputer pribadi dari para pegawai
juga ikut menjadi sasaran, kata New York Times,
dalam laporannya Kamis (31/1). Perangkat itu dijebol
dan kemudian dimata-matai. The Times menyebut kalau serangan itu terjadi
setelah mereka menurunkan laporan investigasi
mengenai kekayaan Perdana Menteri Cina, Wen
Jiabao di situs mereka pada 25 Oktober 2012. Dalam
laporan itu ditemukan kalau kerabat Jiabao telah
mendulang miliaran dolar melalui kesepakatan bisnis. Perusahaan keamanan jaringan yang disewa The
Times untuk mendeteksi dan menangkal serangan itu
menemukan bukti digital kalau peretas Cina,
menggunakan metode yang sama yang pernah
dilancarkan militer Cina ke harian itu di masa lalu.
Ketika itu serangan menyasar akun email milik kepala Biro mereka di Shanghai, David Barboza. Ia
pernah menulis tentang keluarga Jiabao. “Ahli keamanan komputer tidak menemukan bukti
kalau email atau dokumen-dokumen penting dari
laporan artikel kami mengenai keluarga Wen (Jiabao)
diakses, diunduh atau dikopi,” ungkap Jill Abramson,
executive editor di The New York Times.

NEW YORK TIMES DI SERANG PERETAS CHINA

REPUBLIKA.CO.ID,

CINA –The New York
Times melaporkan kalau sistem
komputer mereka telah diserang
peretas Cina secara simultan dalam empat bulan terakhir. Peretas atau hacker itu berhasil menembus jaringan
dan mencuri password milik para jurnalis dan
pegawai lain yang bekerja di salah satu kantor surat
kabar terbesar di Amerika Serikat tersebut. Sebanyak 53 komputer pribadi dari para pegawai
juga ikut menjadi sasaran, kata New York Times,
dalam laporannya Kamis (31/1). Perangkat itu dijebol
dan kemudian dimata-matai. The Times menyebut kalau serangan itu terjadi
setelah mereka menurunkan laporan investigasi
mengenai kekayaan Perdana Menteri Cina, Wen
Jiabao di situs mereka pada 25 Oktober 2012. Dalam
laporan itu ditemukan kalau kerabat Jiabao telah
mendulang miliaran dolar melalui kesepakatan bisnis. Perusahaan keamanan jaringan yang disewa The
Times untuk mendeteksi dan menangkal serangan itu
menemukan bukti digital kalau peretas Cina,
menggunakan metode yang sama yang pernah
dilancarkan militer Cina ke harian itu di masa lalu.
Ketika itu serangan menyasar akun email milik kepala Biro mereka di Shanghai, David Barboza. Ia
pernah menulis tentang keluarga Jiabao. “Ahli keamanan komputer tidak menemukan bukti
kalau email atau dokumen-dokumen penting dari
laporan artikel kami mengenai keluarga Wen (Jiabao)
diakses, diunduh atau dikopi,” ungkap Jill Abramson,
executive editor di The New York Times.

PESAN PEDAS HAMAS KEPADA PEMIMPIN HIZBULLAH

PESAN PEDAS HAMAS KEPADA PEMIMPIN HIZBULLAH.

Pesan Pedas Hamas kepada Pemimpin
Hizbullah Syiah, Hasan Nashrallah

Redaksi Salam-Online – Brigade Al-Qassam Hamas, rudal-rudalnya
bukan dari Iran SALAM-ONLINE.COM:

Selama ini rezim Bashar Asad dan Hizbullah Libanon mengklaim membela
perjuangan Hamas melawan Isael. Tapi, itu semua
dibantah oleh Hamas. Tak hanya itu. Ada klaim rudal-rudal Gaza saat perang
8 hari melawan Israel berasal dari Iran. Itu pun
dibantah keras oleh Hamas. Jadi, dusta? Menurut Hamas, rezim Asad adalah pembunuh rakyat
Suriah. Rezim Asad juga menggerebek rumah dan
kantor para pemimpin Hamas di Damaskus dan
menjarah semua isinya, lalu menyegelnya. Salah seorang petinggi Hamas, Bara’ Nizar
Rayyan (putra DR Nizar Rayyan, asy-syahid, insya
Allah), melayangkan kritikan pedas kepada pemimpin
Hizbullah Libanon, Hasan Nashrallah, yang selama ini
mendukung rezim Asad di Suriah. ” Ya Hasan Nashrallah, jangan kau cari sensasi di
Gaza, sedang Kriminil Bashar Asad kau bela…!”
kritiknya. Hasan Nahsrallah (kiri) &
Bara’ Nizar Rayyan “Brigade Al-Qassam telah menghinamu dan
membuatmu malu; dan menegaskan bahwa rudal-
rudalnya adalah produksi dalam negeri. Rudal M75: M
adalah singkatan dari Muqadimah, salah seorang
pemimpin Al-Qassam yang telah syahid, dan 75
mengisyaratkan jarak tembaknya (75 KM). Rudal-rudal Al-Qassam 100% made in Gaza, dan tak ada hutang
budi pada kaum sektarian!” bantahnya. “Sampai berita kepadaku; bahwa rezim Suriah
berbangga-bangga dengan rudal-rudal kami kepada
rakyatnya… Wahai para pembunuh jahat…Wahai
kalian yang menggerebek rumah dan kantor para
pemimpin HAMAS di Damaskus, kalian jarah semua
isinya, kemudian kalian segel dengan lilin merah… Setelah ini semua, masih pantaskah kalian berbangga-
bangga dengan rudal-rudal kami?!”

(isa/salam-
online) sumber: lppimakassar.com

ROKET HAMMAS

ROKET HAMMAS.

Terungkap! Inilah Kecanggihan Roket Gaza Palestina POSTED On : 21 – Nov – 2012 ― EDITOR By : el-Asyi Share Artikel » Tweet 16 GAZA – Serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel mengundang perhatian dunia. Hingga kini belum dapat diketahui secara pasti jangkauan roket yang dimiliki para pejuang Palestina. Sejak Rabu 14 November lalu, serangan berbalasan antara Palestina dan Israel terus terjadi. Para pejuang Palestina telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas roket-roket yang mereka gunakan menyerang Israel, setidaknya dalam konflik di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir. The Washington Post pada Sabtu 17 November membuat perkiraan jarak dari roket-roket yang dimiliki oleh Palestina. Jarak terjauh dihasilkan oleh roket Fajr-5 yang ternyata mampu menyentuh wilayah Tel Aviv dan Yerusalem. Hal ini amat tidak diduga oleh Israel. Terlihat : Misil yang diwarna merahkan adalah yang terdeteksi Israel, selebihnya Lolos. Kualitas roket yang ditembakkan pejuang Palestina dapat dilihat kemampuan menjatuhkan dua pesawat mata-mata tanpa awak, jet tempur canggih jenis F-16 dan helikopter tempur Apache milik Israel dalam sepekan terakhir. Roket-roket tersebut mereka namai GRAD, M-75, M-107, Cornait dan Fajar 5 berjarak tempuh 80 km yang digunakan menyerang Tel Aviv . Ketika roket-roket kecil Palestina hanya mampu menyentuh wilayah luar Israel, roket Fajr-5 yang buatan Iran ternyata mampu membuat ancaman berarti bagi Israel. Intelijel Israel tidak mengetahui bagaimana roket jarak jauh itu bisa masuk dari Iran ke Palestina. Jarak jangkauan yang sudah bisa mencapai Tel Aviv , ibu kota Israel, membuat sirine bahaya di kota tersebut menyala setelah 20 tahun tidak pernah menyala karena serangan dari Gaza. Juga bisa digunakan untuk menyerang kapal-kapal AL Israel di Laut Gaza. JarakJangkau Roket/Misil Gaza yang di miliki HAMAS saat ini. Para Pejuang Palestina saat ini juga bertambah mahir dalam menyembunyikan roket-roket yang siap tembak tersebut. Mereka menyimpan roket dengan penuh seksama untuk bisa ditembakkan langsung ke pihak musuh tanpa bisa dilacak oleh radar Israel. Dengan kemajuan besar ini, Israel mengalami kesulitan dalam melacak posisi penempatan roket- roket tersebut sehingga kerap menembaki lahan- lahan kosong yang mereka perkirakan sebagai lokasi penyimpanan roket. Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam telah menyatakan mereka menembakkan lebih 1100 roket berbagai jenis ke berbagai sasaran di Israel. Para pejuang Palestina, Hamas menjanjikan akan terus memberikan kejutan-kejutan lainnya untuk negara Yahudi itu jika mereka terus menyerang jalur Gaza. Kita lihat saja! *sumber:OKZ/ROL/WSP Like 316

masjid-al-aqsha.jpg

masjid-al-aqsha.jpg.

Zionis “Serbu” Masjidil Aqsha, Warga
Terluka Salam Online IT – Rabu, 29 Rabiul Awwal 1433 H / 22
F bebruari 2012 13:05 Hidayatullah.com–Warga Palestina yang bersiaga di
masjid al Aqsha menghadang upaya-upaya
penyerbuan yang dilakukan puluhan pemukim
pendatang Zionis ke area masjid al Aqsha, hari Ahad
(19/02/2012). Sementara itu kepolisian penjajah
Israel berupaya melindungi para pemukim pendatang Zionis dan mengamankan aksi penyerbuan mereka. Anggota polisi Israel menyebar secara massif di area
masjid al Aqsha untuk mengamankan para pemukim
pendatang Zionis. Para jamaah Palestina menyatakan
sebanyak 3 anggota polisi Israel terluka akibat
konfrontasi yang berlangsung sejak Ahad pagi
tersebut. Kantor berita Palestina SAFA menyebutkan, puluhan
pemukim pendatang Zionis menyerbu dekat jembatan
pintu barat masjid al Aqsha yang menuju gerbang al
Mughariba dalam upaya untuk menyerbu masjid. Sementara itu polisi Israel dalam jumlah besar
tersebar untuk menjamin masuknya para pemukim
pendatang Zionis. Hal ini mengakibatkan meletusnya
bentrokan dengan ratusan jamaah yang bersiaga di
dalam masjid. Pasukan penjajah Zionis Israel mencegah warga
Palestina yang usianya kurang dari 45 tahun untuk
masuk masjid al Aqsha. Sejumlah organisasi radikal Zionis sebelumnya
menyerukan penyerbuan masjid al Aqsha untuk
mendukung pembangunan Kuil yang mereka klaim.
Mereka menyampaikan seruan dengan tema “Mari
Kita Tingkatkan ke Gunung Haikal untuk Menguatkan
Supremasi Yahudi di Atasnya.” Mereka memilih hari Ahad, kemarin, untuk menyerbu
masjid al Aqsha dan melakukan ritual talmud di area
masjid, dengan tujuan untuk memperkuat supremasi
Yahudi dan memperkokohnya sebagai mukadimah
untuk menguasai dengan penuh atas masjid al Aqsha
dan membangun kuil yang mereka klaim. Yang baru dari penyerbuan ini adalah tindakan
kepolisian Israel yang mengizinkan organisasi-
organisasi Zionis tersebut untuk menunaikan ritual di
masjid al Aqsha. Setelah sebelumnya pihak kepolisian
melarang mereka karena alasan kebijakan mereka,
sebagaimana yang mereka klaim. Organissi-organisasi Yahudi tersebut mengancam
penyerbuan seperti ini awal pekan lalu. Namuan
mobilitas warga Palestina dan Arab dan larangan
kepolisian Israel yang mencegah para pemukim
pendatang radikal Zionis masuk ke masjid al Aqsha
telah menghalangi rencana mereka tersebut. Dalam konteks terkait, Jurubicara Gerakan
Perlawanan Islam Hamas, Fauzi Barhum menegaskan
bahaya serangan Zionis Israel yang berulang-ulang
terhadap masjid al Aqsha dengan tujuan untuk
menghancurkannya dan mendirikan kuil (Sulaiman)
yang mereka klaim (di atasnya).” Dia menilai hal itu terjadi sebagai kelanjutan dalam perang agama
terhadap tempat-tempat suci dan masjid-masjid (di
Palestina). Menurutnya, dukungan dan perlindungan
Amerika secara resmi masih menjadi sebab dari
semua penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Jurubicara Hamas dikutip Palestine Information Centre
(PIC) menegaskan bahwa eskalasi Zionis ini
“menuntut semua pihak memikul tanggung
jawabnya untuk melindungi dan menyelamatkan
masjid al Aqsha dan melawan dengan segenap
kekuatan terhadap rencana berbahaya ini. Ini adalah kewajiban agama, moral, nasional dan kebangnsaan
atas bangsa Arab dan umat Islam di selua levelnya.” Dia menyerukan semua orang Palestina, Arab dan
kaum muslimin harus dalam situasi lebih siap untuk
menyokong persoalan suci ini dan mulai melakukan
mobilitas dan bergerak demi al Quds dan al Aqsha,
menjadilan masa mendatang sebagai masa revolusi
besar untuk al Quds dan Palestina, sebagai reaksi atas seruan terus-menerus dari disampaikan ekstrimis
Zionis untuk menyerbu masjid al Aqsha.*

Rep: Syaiful Irwan
Red: Cholis Akbar

zionis serbu masjid al-aqsa

Zionis “Serbu” Masjidil Aqsha, Warga
Terluka Salam Online IT – Rabu, 29 Rabiul Awwal 1433 H / 22

Februari 2012 13:05 Hidayatullah.com–Warga Palestina yang bersiaga di
masjid al Aqsha menghadang upaya-upaya
penyerbuan yang dilakukan puluhan pemukim
pendatang Zionis ke area masjid al Aqsha, hari Ahad
(19/02/2012). Sementara itu kepolisian penjajah
Israel berupaya melindungi para pemukim pendatang Zionis dan mengamankan aksi penyerbuan mereka. Anggota polisi Israel menyebar secara massif di area
masjid al Aqsha untuk mengamankan para pemukim
pendatang Zionis. Para jamaah Palestina menyatakan
sebanyak 3 anggota polisi Israel terluka akibat
konfrontasi yang berlangsung sejak Ahad pagi
tersebut. Kantor berita Palestina SAFA menyebutkan, puluhan
pemukim pendatang Zionis menyerbu dekat jembatan
pintu barat masjid al Aqsha yang menuju gerbang al
Mughariba dalam upaya untuk menyerbu masjid. Sementara itu polisi Israel dalam jumlah besar
tersebar untuk menjamin masuknya para pemukim
pendatang Zionis. Hal ini mengakibatkan meletusnya
bentrokan dengan ratusan jamaah yang bersiaga di
dalam masjid. Pasukan penjajah Zionis Israel mencegah warga
Palestina yang usianya kurang dari 45 tahun untuk
masuk masjid al Aqsha. Sejumlah organisasi radikal Zionis sebelumnya
menyerukan penyerbuan masjid al Aqsha untuk
mendukung pembangunan Kuil yang mereka klaim.
Mereka menyampaikan seruan dengan tema “Mari
Kita Tingkatkan ke Gunung Haikal untuk Menguatkan
Supremasi Yahudi di Atasnya.” Mereka memilih hari Ahad, kemarin, untuk menyerbu
masjid al Aqsha dan melakukan ritual talmud di area
masjid, dengan tujuan untuk memperkuat supremasi
Yahudi dan memperkokohnya sebagai mukadimah
untuk menguasai dengan penuh atas masjid al Aqsha
dan membangun kuil yang mereka klaim. Yang baru dari penyerbuan ini adalah tindakan
kepolisian Israel yang mengizinkan organisasi-
organisasi Zionis tersebut untuk menunaikan ritual di
masjid al Aqsha. Setelah sebelumnya pihak kepolisian
melarang mereka karena alasan kebijakan mereka,
sebagaimana yang mereka klaim. Organissi-organisasi Yahudi tersebut mengancam
penyerbuan seperti ini awal pekan lalu. Namuan
mobilitas warga Palestina dan Arab dan larangan
kepolisian Israel yang mencegah para pemukim
pendatang radikal Zionis masuk ke masjid al Aqsha
telah menghalangi rencana mereka tersebut. Dalam konteks terkait, Jurubicara Gerakan
Perlawanan Islam Hamas, Fauzi Barhum menegaskan
bahaya serangan Zionis Israel yang berulang-ulang
terhadap masjid al Aqsha dengan tujuan untuk
menghancurkannya dan mendirikan kuil (Sulaiman)
yang mereka klaim (di atasnya).” Dia menilai hal itu terjadi sebagai kelanjutan dalam perang agama
terhadap tempat-tempat suci dan masjid-masjid (di
Palestina). Menurutnya, dukungan dan perlindungan
Amerika secara resmi masih menjadi sebab dari
semua penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Jurubicara Hamas dikutip Palestine Information Centre
(PIC) menegaskan bahwa eskalasi Zionis ini
“menuntut semua pihak memikul tanggung
jawabnya untuk melindungi dan menyelamatkan
masjid al Aqsha dan melawan dengan segenap
kekuatan terhadap rencana berbahaya ini. Ini adalah kewajiban agama, moral, nasional dan kebangnsaan
atas bangsa Arab dan umat Islam di selua levelnya.” Dia menyerukan semua orang Palestina, Arab dan
kaum muslimin harus dalam situasi lebih siap untuk
menyokong persoalan suci ini dan mulai melakukan
mobilitas dan bergerak demi al Quds dan al Aqsha,
menjadilan masa mendatang sebagai masa revolusi
besar untuk al Quds dan Palestina, sebagai reaksi atas seruan terus-menerus dari disampaikan ekstrimis
Zionis untuk menyerbu masjid al Aqsha.*

Rep: Syaiful Irwan
Red: Cholis Akbar

kisah kisah keajaiban perang gaza

*.

11 Kisah – Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Diposting oleh : Abd Nurul Hidayat, S.T Kategori: Berita – Dibaca: 19324 kali

Gaza,
itulah
nama
hamparan
tanah
yang luasnya
tidak
lebih
dari
360
km persegi. Berada
di
Palestina
Selatan,
“terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya. Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan. Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat. Akhirnya Israel melakukan serangan “habis- habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya. Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza. Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat. Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata- senjata “kuno”. Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah- khutbah Jumat mereka. Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan. 1. Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu. Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel. Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam. Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa
para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam- hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan. Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki- laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!” Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al- Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.” Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir
pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki. 2. Suara Tak Bersumber Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan). Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut. “Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi. Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak. Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali. “Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib. Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib. Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.” 3. Pasukan Tidak Dikenal Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel. Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya. “Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak- porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya. Saksi Serdadu Israel Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa. Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta
dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan
buta.
“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini. Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya. Masih dari Channel 10, seorang tentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.” Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? 4. Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan. Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur
kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu. Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas. Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu. Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau. Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.” Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi. Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam. 5. Padam Api Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali. Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.” Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para miujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera. 6. Merpati dan Anjing Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu. Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati. Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat. Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba- tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin. Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.” Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi. 7. Kabut pun Ikut Membantu Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009). Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath
di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata- mata terus mengawasi. Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba- tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan. Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan. Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah. Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak. 8. Selamat Dengan al-Qur’an Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut. Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu
gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al- Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang. Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”. Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009). Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut. Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa- apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih. “Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009). 9. Harum Jasad Para Syuhada Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos
keamanan di Nashirat, Gaza. Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan. Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi. Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini. Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik. Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan- amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama. Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak. Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaimana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.” 10. Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka
bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir- Gaza, terbuka beberapa bulan lalu. Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al- Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan. Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya. Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut. Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur. Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya. Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009) 11. Terbunuh 1.000, Lahir 3.000 Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini. Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak- anak,” katanya. Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus. Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu. “Israel sengaja membunuh para wanita dan anak- anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

*

11 Kisah – Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Diposting oleh : Abd Nurul Hidayat, S.T Kategori: Berita – Dibaca: 19324 kali Gaza,
itulah
nama
hamparan
tanah
yang luasnya
tidak
lebih
dari
360
km persegi. Berada
di
Palestina
Selatan,
“terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya. Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan. Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat. Akhirnya Israel melakukan serangan “habis- habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya. Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza. Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat. Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata- senjata “kuno”. Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah- khutbah Jumat mereka. Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan. 1. Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu. Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel. Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam. Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa
para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam- hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan. Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki- laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!” Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al- Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.” Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir
pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki. 2. Suara Tak Bersumber Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan). Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut. “Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi. Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak. Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali. “Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib. Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib. Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.” 3. Pasukan Tidak Dikenal Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel. Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya. “Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak- porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya. Saksi Serdadu Israel Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa. Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta
dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan
buta.
“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini. Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya. Masih dari Channel 10, seorang tentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.” Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? 4. Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan. Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur
kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu. Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas. Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu. Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau. Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.” Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi. Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam. 5. Padam Api Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali. Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.” Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para miujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera. 6. Merpati dan Anjing Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu. Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati. Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat. Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba- tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin. Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.” Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi. 7. Kabut pun Ikut Membantu Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009). Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath
di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata- mata terus mengawasi. Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba- tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan. Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan. Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah. Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak. 8. Selamat Dengan al-Qur’an Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut. Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu
gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al- Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang. Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”. Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009). Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut. Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa- apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih. “Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009). 9. Harum Jasad Para Syuhada Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos
keamanan di Nashirat, Gaza. Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan. Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi. Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini. Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik. Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan- amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama. Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak. Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaimana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.” 10. Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka
bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir- Gaza, terbuka beberapa bulan lalu. Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al- Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan. Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya. Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut. Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur. Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya. Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009) 11. Terbunuh 1.000, Lahir 3.000 Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini. Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak- anak,” katanya. Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus. Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu. “Israel sengaja membunuh para wanita dan anak- anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

klik di bawah ini

GADIS 15 TAHUN JADI WALI KOTA DI PALESTINA.

~**Gadis 15 Tahun Jadi Walikota
di Palestina**~

— Kalau di Indonesia, gadis umur 15 tahun lagi
puber-pubernya.
Paling senang nongkrong, nonton sinetron cinta,
sms-an atau histeris saat menonton boyband di
televisi. Bahan obrolannya nggak jauh-jauh dari
accecories cewe, gadget terbaru, dan cowo — (repost from:AzHis ChuMy ) TAPI di
Palestina Gadis 15 Tahun Jadi Walikota Sebuah kota
Palestina d
i Tepi Barat menunjuk seorang gadis berusia 15
tahun sebagai walikota sementara. Bashayir
Othman akan bertugas sebagai walikota Ilar, Tulkarim, selama dua bulan, sampai liburan
musim panas usai, lapor Maan (08/07/2012). Gadis
remaja itu akan melaksanakan tugas-tugas
walikota, mulai dari urusan sumber daya manusia
hingga menandatangani dokumen-dokumen resmi,
kecuali urusan keuangan. Aktivitasnya dilakukan di bawah pengawasan walikota Ilar yang asli,
Sufian Shadid. “Semua yang kita perlukan adalah
tekad dan
keyakinan pada kemampuan para pemuda,” kata
Shadid mengenai program pemberdayaan inisiatif
pemuda itu. Sementara itu Othman mengatakan, meskipun
tugas dan tanggungjawabnya besar, ia bertekad
membuktikan bahwa anak-anak muda Palestina
mampu untuk memimpin lembaga-lembaga
nasional di masa depan…

Rep/ Red: Shabra Syatila

KILL KHALID

K I L L K H A L E D.

K I L L K H A L E D https://zulkinofr.files.wordpress.com/2013/01/
hamas-buku-kill-khaled-jpeg-image_.jpg Kill Him Silently, Film tentang Operasi
Pembunuhan Khalid Misy’al Oleh
Mossad , 16 Rabiul Awwal 1434
H / 28 Januari 2013 06:30 Khalid Misy’al SALAM-
ONLINE: Pada tanggal 25 September 1997, dinas rahasia
Israel Mossad mencoba untuk
membunuh Khalid Misy’al, pemimpin politik
Palestina dari gerakan Hamas. Sebuah tim terdiri
dari enam anggota telah tiba di
ibukota Yordania, Amman, seminggu sebelum ditetapkan tanggal untuk pembunuhan kepala biro
politik Hamas yang tinggal di pengasingan itu. Para
agen Israel telah masuk melalui Yordania melalui
Amsterdam, Toronto dan Paris menggunakan
paspor
Kanada palsu. Langkah Mossad untuk membunuh Misy’al datang
setelah serangkaian bom bunuh diri yang
dilakukan
Hamas di Yerusalem dan Tel Aviv. Serangan telah
meninggalkan lebih dari 20 warga Israel tewas
dan ratusan luka-luka. Israel marah dan Benyamin
Netanyahu, perdana
menteri Israel, menyerukan pertemuan darurat
dengan petinggi keamanannya, termasuk Mossad.
Pada saat yang sama ada tumbuh rasa saling
curiga di jantung hubungan Yordania-Israel. Dengan latar
belakang ini, Netanyahu memberikan lampu hijau
untuk operasi rahasia Mossad terhadap Misy’al.
Maka digunakanlah racun bereaksi lambat namun
mematikan yang secara bertahap akan menutup
pusat pernapasan otak, menyebabkan kematian. Rencananya adalah untuk menyemprotkan racun
ke
telinga Misy’al, tanpa meninggalkan jejak jelas
dari
senjata apapun, dan menyebabkan kematian
dalam waktu 48 jam. Salah satu pengawal Misy’al, Muhammad Abu Saif,
telah mengejar dua agen Mossad yang telah
melakukan operasi itu, dengan bantuan seorang
perwira Tentara Pembebasan Palestina yang
sedang
lewat. Kejar-kejaran tersebut berakhir dengan tertangkapnya para agen Mossad tersebut.
Pembunuhan yang gagal terbukti menjadi salah
satu
kasus terbesar dalam sejarah operasi khusus
Mossad,
dan momen penting dalam kebangkitan Hamas. Film ini terdiri dari dua bagian, wawancara
eksklusif
dengan Misy’al serta dengan Danny Yatom,
mantan
kepala Intelijen Mossad, yang mendalangi upaya
untuk membunuh pemimpin Hamas, dan yang kemudian melarikan diri ke Yordania sambil
membawa penawar racun yang menyelamatkan
hidup Misy’al itu. Bagian kedua dari film ini
menunjukkan peristiwa
setelah upaya pembunuhan yang gagal, termasuk
behind-the-scenes dan diskusi selama perjuangan diplomatik yang melibatkan Yordan, Israel dan
Amerika Serikat. Pensiunan Mayor Jenderal Ali
Syukri, adalah Sekretaris
dari kantor Raja Yordania Hussein pada tahun
1997,
memainkan peran kunci dalam mengelola krisis yang
terjadi menyusul serangan Israel pada Misy’al.
Raja Hussein disebut Presiden Clinton telah
memberitahukan apa yang telah terjadi. Clinton
mendengarkan dengan takjub. Dia tidak bisa
percaya bahwa bisa terjadi di Yordania. Pada akhir
percakapan
Clinton marah dan berkata,” Orang itu tidak
mungkin
“, mengacu pada Netanyahu. Raja Hussein
memberitahu Clinton tuntutannya, “Berikan Penawar dari racun yang digunakan
untuk
Misy’al.” Dia mengatakan kepada Clinton,
“Perjanjian damai antara Yordania dan Israel
akan
berakhir jika Misy’al mati.” Pada saat yang sama, Danny Yatom, kepala Mossad,
segera melakukan perjalanan ke Amman untuk
bertemu Raja Hussein. Dilaporkan, Raja Hussein
sangat
marah dengan Yatom. Dengan ketegangan berjalan
tinggi, Raja Hussein memerintahkan pasukan keamanan untuk
mengelilingi kedutaan besar Israel di Amman,
dimana
anggota lain dari kelompok pembunuh Mossad
diyakini bersembunyi disana. Sementara dokter di
rumah sakit Hussein Medical City sedang berjuang untuk mendiagnosa Misy’al,
yang
sudah terbaring dalam keadaan koma. Dari hasil
konsultasi ahli, dokter menyimpulkan bahwa
sejumlah besar obat telah diberikan kepada
Misy’al. Pengujian menunjukkan racun tersebut mirip
dengan
morfin, yang jika diberikan dalam dosis tinggi, akan
memiliki efek melumpuhkan sistem pernapasan
tubuh. Kemarahan dan ancaman Raja Hussein
terhadap Israel, membuat Israel (Mossad) harus
memberikan
obat penawar racun itu. Pada tanggal 27
September
1997, Misy’al keluar dari koma, muncul kembali
dari kematian. Kill Him Silently (Bunuh Dia diam-diam)
adalah sebuah
cerita di balik operasi Mossad yang ceroboh untuk
membunuh Misy’al, dan berakhir dengan
kegagalan.
Kasus ini mengangkat citra kelompok Hamas Palestina dan makin menaikkannya pada tangga
kekuasaan di Gaza. (eramuslim